Pelat Dak Bondek dan Metode Pelaksanaan
Bondek atau Floor Deck secara teknis adalah pengganti tulangan dan struktur pelat lantai sekaligus menggantikan fungsi multiplek pada cor konvensional. Untuk tulangan atas atau negatifnya dibebankan pada ram atau grid besi yang dikenal dengan nama wiremesh, dan wiremesh pun bisa kita buat sendiri.
Pola gaya kerja bondek dalam diagram tegangan adalah searah gaya normal pelat layaknya tulangan positif yaitu tegangan tarik terjadi di bondek ketika beban bekerja. Bondek tak bekerja menahan beban secara vertikal namun lebih menggunakan mekanisme lenturnya sesuai perilaku pelat lantai.
Cara pemasangan yang umum dilakukan adalah bondek menumpang pada struktur balok yang sudah jadi atau sudah dicor atau pada balok baja WF. Jadi, kita cor balok-baloknya terlebih dahulu lalu bondek dan wiremesh pun tinggal digelat. Di sini struktur pelat lantai secara teknis menumpang pada struktur balok lantai secara terpisah atau tidak monolit. Cara ini lebih praktis, namun perilaku balok lantai adalah balok beton biasa. Mekanisme kerja balik pelat bekerja secara terpisah, sehingga membutuhkan dimensi balok yang cukup besar.
Cara yang kedua adalah pemasangan monolit, yaitu bondek dan balok dicor secara bersamaan sehingga menyatu. Cara ini lebih bagus karena perilaku balok lantai tetap seperti balok T atau L yang memiliki nilai daya topang lebih baik dan efisien.
Lalu jika kita pakai pengecoran sistem floor deck atau bondek, lebih baik pakai wiremesh atau merakit sendiri? Untuk menjawab ini, kita harus tahu tentang wiremesh itu sendiri.
Wiremesh merupakan jaring atau grid baja tulangan prefabrikasi, yang pada tiap titik mendapatkan "Shear resistant". Selanjutnya kawat atau tulangan baja yang digunakan "mutu yang tinggi", lebih besar 2 kali lipat dibandingkan baja tulangan biasa di pasaran yang mempunyai tegangan leleh karakterisitk 2400 kg/cm2 bahkan 2200 kg/cm2. Kemudian proses pembuatannya dilakukan dengan menggukan "Welded Reinforcing Steel Mesh" atau pengelasan.
Oleh sebab itu, harga wiremesh lebih tinggi karena mutunya lebih tinggi, yaitu 5000 kg/cm2 atau U-50. Maka dari itu, tak heran pada saat penyambungan bisa dilakukan dengan pengelasan. Mantulll.
Lalu, jika merakit sendiri apa bisa juga di las?? Ya jangan karena kualitas baja biasa umumnya memiliki memiliki karakteristik lelehnya di bawah panas las, dikhawatirkan akan mengurangi kekuatan gaya tarik baja secara masif. Karena ini memiliki mekanisme jaring, jadi berbahaya karena titik las yang banyak. Jadi, cukup dibendrat saja atau kawat baja serta menggunakan kait standar layaknya penulangan biasa.
Jadi? Mending pake wiremesh atau rakit sendiri? Itu tergantung dari budget yang anda miliki. Kalau anda memiliki budget lebih, disarankan menggunakan wiremesh karena pemasangan lebih cepat.
Baca Juga:
Metode Pelaksanaan Pondasi Footplat
Metode Pelaksanaan Pondasi Cakar Ayam
Metode Pelaksanaan Dermaga
Selanjutnya, kita akan mempelajari tentang metode pelaksanaan pekerjaan lantai beton konvensional sebagai berikut ini:
Pola gaya kerja bondek dalam diagram tegangan adalah searah gaya normal pelat layaknya tulangan positif yaitu tegangan tarik terjadi di bondek ketika beban bekerja. Bondek tak bekerja menahan beban secara vertikal namun lebih menggunakan mekanisme lenturnya sesuai perilaku pelat lantai.
Cara pemasangan yang umum dilakukan adalah bondek menumpang pada struktur balok yang sudah jadi atau sudah dicor atau pada balok baja WF. Jadi, kita cor balok-baloknya terlebih dahulu lalu bondek dan wiremesh pun tinggal digelat. Di sini struktur pelat lantai secara teknis menumpang pada struktur balok lantai secara terpisah atau tidak monolit. Cara ini lebih praktis, namun perilaku balok lantai adalah balok beton biasa. Mekanisme kerja balik pelat bekerja secara terpisah, sehingga membutuhkan dimensi balok yang cukup besar.
Cara yang kedua adalah pemasangan monolit, yaitu bondek dan balok dicor secara bersamaan sehingga menyatu. Cara ini lebih bagus karena perilaku balok lantai tetap seperti balok T atau L yang memiliki nilai daya topang lebih baik dan efisien.
Lalu jika kita pakai pengecoran sistem floor deck atau bondek, lebih baik pakai wiremesh atau merakit sendiri? Untuk menjawab ini, kita harus tahu tentang wiremesh itu sendiri.
Wiremesh merupakan jaring atau grid baja tulangan prefabrikasi, yang pada tiap titik mendapatkan "Shear resistant". Selanjutnya kawat atau tulangan baja yang digunakan "mutu yang tinggi", lebih besar 2 kali lipat dibandingkan baja tulangan biasa di pasaran yang mempunyai tegangan leleh karakterisitk 2400 kg/cm2 bahkan 2200 kg/cm2. Kemudian proses pembuatannya dilakukan dengan menggukan "Welded Reinforcing Steel Mesh" atau pengelasan.
Oleh sebab itu, harga wiremesh lebih tinggi karena mutunya lebih tinggi, yaitu 5000 kg/cm2 atau U-50. Maka dari itu, tak heran pada saat penyambungan bisa dilakukan dengan pengelasan. Mantulll.
Lalu, jika merakit sendiri apa bisa juga di las?? Ya jangan karena kualitas baja biasa umumnya memiliki memiliki karakteristik lelehnya di bawah panas las, dikhawatirkan akan mengurangi kekuatan gaya tarik baja secara masif. Karena ini memiliki mekanisme jaring, jadi berbahaya karena titik las yang banyak. Jadi, cukup dibendrat saja atau kawat baja serta menggunakan kait standar layaknya penulangan biasa.
Jadi? Mending pake wiremesh atau rakit sendiri? Itu tergantung dari budget yang anda miliki. Kalau anda memiliki budget lebih, disarankan menggunakan wiremesh karena pemasangan lebih cepat.
Baca Juga:
Metode Pelaksanaan Pondasi Footplat
Metode Pelaksanaan Pondasi Cakar Ayam
Metode Pelaksanaan Dermaga
Selanjutnya, kita akan mempelajari tentang metode pelaksanaan pekerjaan lantai beton konvensional sebagai berikut ini:
- Bahan
- Bondek,
- Papan Kayu,
- Wiremesh,
- Shear Connector,
- Beton Ready Mix,
- Air, dll.
- Alat
- Mobile Crane,
- Mixer Truck,
- Concrete Vibrator,
- Concrete Pump,
- Pipa Tremie, dll.
Metode Pelaksanaan
1. Pekerjaan
Bekisting
a. Setelah
pekerjaan balok selesai dilakukan, dilanjutkan dengan pekerjan bekisting,
pekerjaan bekisting diawali dengan mengikat sling baja ke beberapa lembar
bondek.
b. Selanjutnya,
mengangkat bondek menggunakan mobile crane ke lokasi yang akan digelar bondek.
Menggelar pelat bondek ditempat yang telah di tentukan sesuai gambar rencana.
c. Kemudian
papan kayu dipasang ditepi dengan tinggi sesuai dengan gambar yang
direncanakan, sebagai penahan beton agar tidak meluber kebawah pada saat
dilakukan pengecoran.
d. Memperkuat
pelat bondek dengan scaffolding sebelum dilakukan pengecoran untuk
menghindari adanya lendutan.
e. Pada
studi lapangan pekerjaan bekisting yaitu dalam penerapan dilapangan menggunakan
pelat bondek sebagai pengganti bekisting, pelat bondek sendiri tidak perlu
dilepas seperti bekisting pada umumnya
f. Pada
pelaksanaan di lapangan
cetakan menggunakan bondek dan disisi tepi di pasang papan kayu untuk mencegah
kebocoran beton. Pelat bondek yang terbuat dari logam tidak mungkin bisa
ditembus oleh cairan, sehingga nilai faktor air semen beton tetap terjaga.
2. Pekerjaan
Pembesian
a.
Pekerjaan pembesian
dilakukan yaitu memasang tulangan menggunakan besi wiremesh dengan spesifikasi.
b. Shear
connector dipasang dengan jarak 25 cm disepanjang
balok menggunakan alat las.
c. Besi kawat baja yang
digunakan yaitu kawat baja bersirip (wiremesh) dengan kondisi baru dan
bukan wiremesh sisa.
3.
Pekerjaan
Pengecoran
a. Dalam
perjalan menuju lokasi pengecoran, truck mixer terus berputar searah
jarum dengan kecepatan 8-12 putaran per menit agar aukan beton tersebut terus
homogen dan tidak mengeras.
b. Dalam
pengangkutan perlu diperhatikan waktu, karena bila terlalu lama beton akan
mengeras dalam mixer, sehingga akan menimbulkan kesulitan dan menghambat
kelancaran pelaksanaan pengecoran.
c. Sebelum
proses pengecoran dilakukan, membersihkan lokasi pengecoran dari kotoran untuk
menghindari kerusakan beton hal utama yang harus dilakukan.
d. Sebelum
beton dituang ke tempat yang akan dilakukan pengecoran, perlu diambil sampel
terlebih dahulu, sampel tersebut dimasukkan kedalam cetakan silinder untuk dilakukan uji kuat
tekan beton setelah berumur 7 hari, 14 hari dan 28 hari. Selain itu, beton ready
mix juga diambil sampelnya untuk di uji Slump yang bertujuan untuk
mengetahui apakah campuran beton kekurangan,kelebihan atau cukup air.
e. Setelah
beton selesai dituang ke permukaan pelat bondek, beton dipadatkan menggunakan concrete
vibrator, hal ini dilakukan untuk mengurangi rongga-rongga udara yang akan
mempengaruhi kualitas beton.
f. Pada
pelaksanaan di lapangan
pengecoran pelat bondek menggunakan concrete pump dan beton dialirkan
menggunakan pipa tremie sehingga jarak antara jatuhnya beton dan pelat
bondek yang dicor sangat dekat.
g. Pada
saat pengecoran menggunakan
bantuan concrete pump yang dioperasikan oleh 1 tenaga kerja yang
bertugas sebagai operator. Sehingga operator tersebut dapat mengatur kecepatan
pada saat dilakukan pengecoran.
h. Pada
pelaksanaan di lapangan
seluruh pekerjaan dilakukan pengecoran dilakukan terus menerus dan mengisi secara penuh pelat
bondek sesuai dengan tinggi pada gambar rencana.
i. Pemadatan
beton dilakukan dengan bantuan alat yaitu concrete vibrator, sehingga beton mengisi
sekeliling tulangan dan seluruh celah, dan masuk ke semua sudut pelat bondek.
4. Pekerjaan
Perawatan Beton
a. Perawatan
beton (curing) adalah suatu proses untuk menjaga tingkat kelembaban dan
temperatur ideal untuk mencegah hidrasi yang berlebihan serta menjaga agar
hidrasi terjadi secara berkelanjutan. Perawatan beton dilakukan untuk mencegah
keretakan dan pengerasan beton yang tidak merata akibat perbedaan temperatur
serta untuk melindung faktor air semen (FAS).
b. Perawatan
beton dilakukan dengan cara menyiram beton 5 hari berturut-turut, dilakukan
pada pagi hari dan siang hari. Hal ini dilakukan untuk menjaga kondisi suhu
beton agar tidak terjadi retakan. Perawatan dilakukan hanya 5 hari, dikarenakan
beton tidak terkena cahaya sinar matahari secara langsung.
referensinya dari mana ya ?
ReplyDelete