Metode Pemasangan Keramik Lantai


Pengertian Keramik

Salah satu bahan flooring atau ubin lantai yang banyak digunakan adalah keramik. Jenis ubin lantai ini terbuat dari tanah liat yang dilapisi dengan glazur. Ada dua jenis keramik, yaitu keramik berglazur dan ubin porselin atau homogoneus tile. Pada pembuatan keramik berglazur adalah dengan mencampur bahan tanah liat dengan kaolin, kemudian dibakar hingga 10.000 °C. Pembakaran ini dilakukan agar keramik yang dihasilkan tidak hancur jika direndam dalam air. Setelah itu dilakukan pelapisan dengan proses pencetakan di atas ubin.

Sedangkan pada ubin porselin dimulai dari penggilingan bahan-bahan mentah yang berupa campuran feldspar, pasir kuarsa, dan tanah liat. Campuran tersebut akan berbentuk bubur yang kemudian dikeringkan, sehingga menjadi butiran sangat halus, kemudian dipress ke bentuk ubin. Setelah itu barulah dibakar di atas suhu 12.500 °C, yaitu suhu optimal untuk mendapatkan ubin yang keras tapi tidak getas. Barulah dipotong-potong sesuai ukuran, atau dilakukan pemolesan terlebih dahulu. Proses pemolesan inilah yang terbilang mahal, karena itu ubin porselin harganya lebih mahal dibanding keramik berglazur.


Kekurangan dan Kelebihan Keramik
Sebagai bahan ubin lantai keramik memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:
  1. Lebih kuat dan tahan lama
  2. Daya serap airnya rendah
  3. Perawatannya relatif paling mudah
  4. Tersedia dalam berbagai ukuran, motif, dan warna yang bergam
  5. Lebih sehat dibandingkan dengan karpet lantai karena debu enggan menempel
  6. Mudah untuk didapatkan
  7. Keramik menawarkan tampilan estetis yang langgeng dan dapat disesuaikan dengan aksen tradisional atau pun modern. 
Meski memiliki banyak keunggulan, keramik juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya:
  1. Sambungan antar keramik (nat) terkadang sulit dibersihkan karena debu atau kotoran yang menumpuk.
  2. Mudah retak dan pecah, sehingga perlu lebih berhati-hati saat membawa serta saat proses pemasangan.
Metode Pelaksanaan
Alat dan Bahan

Alat dan bahan harus diperhatikan sebelum memulai pemasangan keramik lantai. Adapun alat yang dibutuhkan sebagai berikut :
  1. Sendok semen, sering disebut cetok yang merupakan alat untuk mengambil semen.
  2. Benang marking, digunakan sebagai benang penuntun agar letaknya tidak miring.
  3. Waterpass, merupakan alat yang digunakan agar lantai tidak naik turun.
  4. Palu karet, merupakan palu dengan kepala yang terbuat dari bahan karet dan berguna untuk memukul keramik pada saat dipasang sehingga benar-benar menempel pada lantai kerja.
  5. Meteran, berguna sebagai alat ukur panjang, lebar, dan tinggi.
  6. Sarung tangan, berguna agar tangan tidak langsung menyentuh semen.
  7. Lap, berguna pada saat keramik telah dipasang untuk membersihkan bila ada semen yang masih menempel.

Alat-alat di atas sudah lazim dipakai pada saat pemasangan keramik dan mudah didapatkan terutama di toko-toko bahan bangunan. Sementara bahan yang dibutuhkan sebagai berikut:
  1. Pasir, merupakan bahan bangunan yang dipakai sebagai penghubung antara dasar dan permukaan keramik yang sering disebut agregat halus.
  2. Keramik, merupakan bahan bangunan yang berfungsi sebagai penutup lantai dan dinding.
  3. Bahan perekat, berupa semen yang digunakan untuk adukan bersama pasir.
  4. Bahan pengisi naat atau tile grout, merupakan bahan yang digunakan untuk menutup lubang antar keramik yang baru dipasang. Bahan ini dapat dibeli di toko bahan bangunan.
Tahapan Pelaksanaan
  • Persiapan
  1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan lantai keramik,
  2. Approval material yang akan digunakan,
  3. Persiapan lahan kerja.,
  4. Persiapan material kerja,
  5. Persiapan alat bantu kerja.
  • Pengukuran
Lebih dahulu juru ukur/surveyor menentukan dan menandai (marking) lokasi untuk start/awal pemasangan keramik dan level permukaan lantai keramik.

  • Pembuatan Lantai Kerja (Lantai Dasar)
  1. Lantai sebuah bangunan umumnya dikerjakan pada terakhir kalau seluruh bangunan sudah selesai. Bila lantai sudah dikerjakan terlebih dahulu maka kemungkinan lantai rusak karena kejatuhan potongan-potongan bahan bangunan lainnya akan sangat sulit dihindarkan, termasuk juga tetesan-tetesan cat. Namun, lantai kerja perlu disediakan sebelum keramik dipasang. Syarat penting bagi lantai kerja antara lain rata, cukup keras sehingga tidak mudah amblas, dan kering. Lantai kerja atau lantai dasar berguna sebagai perletakan sebelum keramik dipasang.
  2. Lantai kerja dibuat setebal minimum 5 cm. Lantai kerja ini dibuat dari adukan semen dan pasir dengan perbandingan bahan 1 sak semen : 4 sak pasir. Adukan ini diletakkan di atas lapisan pasir yang sudah dipadatkan. Agar permukaan menjadi rata dan datar, biarkan lantai kerja tersebut kering dan mengalami proses penguapan sempurna. Bila perlu, biarkan lantai kerja yang sudah rata tersebut selama minimal 3 hari.
Tahap Pemasangan Keramik
  1. Pada saat pemasangan keramik, perlu ketelitian. Pemasangan keramik pada lantai dan dinding memiliki proses yang sama. Berikut diberikan tahapan pemasangan keramik untuk lantai.
  2. Permukaan lantai yang akan dipasang keramik juga harus dalam keadaan bersih, cukup kering dan rata air.
  3. Tentukan tulangan dengan mempertimbangkan tata letak ruangan / tangga / dinding yang ada. Pemasangan keramik lantai dimulai dari tulangan ini.
  4. Siapkan bahan additive atau bahan yang bersifat sebagai perekat. Bahan perekat dapat berupa adukan semen. Adukan semen untuk pemasangan keramik harus penuh, baik permukaan dasar maupun di badan belakang keramik lantai yang terpasang. Perbandingan adukan dan ketebalan rata-rata yang dianjurkan adalah: Untuk lantai, Semen : Pasir = 1:6, dengan ketebalan rata-rata 2-4 cm.
  5. Rendam keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramik terlepas dan memperkuat atau menambah daya lekat keramik.
  6. Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakan keramik setelah proses perendaman selesai. 
  7. Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai. Penentuan peil ini untuk seluruh kesatuan peil didalam ruangan. 
  8. Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi pada gambar kerja. 
  9. Mulailah memasang keramik lantai ke arah vertikal dan horisontal sesuai dengan benang yang sudah di seting terhadap ruangan, seperti pada contoh dibawah ini.
  10. Kemudian keramik tersebut dipasang di atas campuran yang sudah diratakan.
  11. Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar berongga karena itu akan membuat keramik lepas di kemudian hari. Periksa ketinggiannya apakah sudah sama rata dengan benang yang ditarik untuk menentukan ketinggian lantai.
  12. Setelah keramik kepalaan selesai deikerjakan, anda bisa memasang keramik pada seluruh bidang lantai ruangan.
  13. Pasang keramik sebaiknya mulai dari tengah ruangan, misalnya ruang keluarga yang selanjutnya diikuti ruang kamar sesuai arah pemasangannya. Namun, sebenarnya dari mana saja pemasangan keramik dapat dilakukan.
  14. Cara pemasangan yang baik adalah keramik jangan dipasang secara keseluruhan, tetapi cukup sebagian dulu. Tujuannya untuk memberikan kesempatan agar lantai kerja menguap secara sempurna. Bagian yang belum dipasang keramik dapat ditutup keramik setelah 1 hari. Jarak antar keramik (naat) sebaiknya tidak terlalu rapat, cukup 2-3 mm.
  15. Setelah semua keramik terpasang, kini giliran pemberian naat. Namun, perlu diperhatikan bahwa pemberian naat dilakukan setelah 7 hari pemasangan lantai keramik. Tujuannya agar keramik yang dipasang sudah tidak mengalami kembang susut. Bahan untuk naat terbuat dari semen atau bahan lainnya yang sudah tersedia di toko bahan bangunan yang umumnya senada dengan warna ubin keramik. Nat diisi dengan campuran pengisi nat (grout) semen atau bahan khusus yang ada dibanyak toko bangunan. Lebar nat juga berbeda antara keramik lantai dan keramik dinding, Keramik lantai, lebar nat = 4 s/d 5 mm.
  16. Untuk pemasangan lantai keramik yang terlalu luas, sebaiknya diberikan expansion joint berupa celah 4 - 6 mm pada setiap luas bidang 16 m2. Nantinya celah tersebut diisi dengan bahan yang elastik dengan tujuan agar bila terjadi keretakan keramik atau terlepasnya keramik maka tidak akan merembet atau tidak semua keramik ikut rusak.
  17. Jangan diinjak-injak. Amankan areal keramik yang baru dipasang dari lalu lalang orang selama 2–3 hari. Keramik akan ambles karena adukan di bawahnya masih belum kuat untuk dibebani.
  18. Periksa kembali. Dalam sebuah areal pemasangan 3×3 m biasanya terdapat 3–5 keramik yang kopong. Untuk itu segera bongkar dan ulangi pemasangannya.
  19. Bersihkan segera bekas adukan grout pengisi nat yang telah diaplikasikan dan menempel di permukaan keramik. Kita bisa menggunakan bahan pembersih dengan kadar asam tidak lebih dari 5%. Setelah itu bersihkan dengan air bersih.


Nah, itulah langkah-langkah tahapan pekerjaan lantai keramik. Apabila ada pertanyaan, silahkan tulis di kolom komentar yaa!! Sekian, terima kasih

Source: Dari Berbagai Sumber




SE
SS

Comments

Popular Posts