Pencahayaan Buatan
1. DEFINISI PENCAHAYAAN BUATAN
Menurut Ahmad Jisaja (2015) Pencahayaan
buatan adalah
pencahayaan
yang dihasilkan oleh sumber cahaya selain cahaya alami, secara umum cahaya
tersebut berasal dari hasil karya manusia berupa lampu yang berfungsi menyinari ruangan sebagai pengganti jika sinar matahari tidak ada.
Cahaya buatan yang tidak baik tentunya akan mengganggu aktivitas
keseharian
kita,
misalnya ditempat
kita bekerja.
Bahkan,
ada kalanya dengan
cahaya buatan yang baik akan mempertinggi aktivitas kita dalam bekerja jika dibandingkan pada saat beraktivitas pada cahaya siang hari (alamiah).
Menurut Septana Bagus Pribadi (2013) berdasarkan arah
penyinarannya, pencahayaan buatan dibedakan menjadi:
- Sistem pencahayaan langsung (direct lighting)
Tujuan dari sistem pencahayaan ini adalah mengoptimalkan
penerangan
umum dan intensitas cahaya untuk mendukung kegiatan yang ada di ruangan tersebut. Pengaturan yang tepat dan cermat dalam peletakan titik cahaya langsung akan memberikan kesan tegas, fungsional, dan nyaman.
- Sistem pencahayaan tidak langsung (indirect lighting)
Sistem ini merupakan sistem yang menempatkan
sumber cahaya dibalik
suatu bidang aplikasi, dan memanfaatkan refleksi cahaya dari balik bidang tersebut untuk membentuk kesan cahaya tertentu. Permainan cahaya tidak langsung menghasilkan efek gradasi dan bayang-bayang pada bidang yang tidak terkena
bayangan. Sistem
pencahayaan ini memiliki tujuan utama yaitu untuk menegaskan kesan tertentu dari suatu ruang, atau membentuk batasan pada suatu bidang
aplikasi.
Gambar Lampu Pijar
2. SISTEM PENCAHAYAAN BUATAN
Menurut SNI 03-6575-2001 sistem pencahayaan dapat dikelompokkan menjadi :
- Sistem pencahayaan merata. Sistem ini memberikan tingkat pencahayaan yang merata di seluruh ruangan, digunakan jika tugas visual yang dilakukan di seluruh
tempat dalam ruangan memerlukan
tingkat pencahayaan
yang
sama. Tingkat
pencahayaan
yang merata diperoleh
dengan memasang armatur secara merata langsung maupun tidak langsung di seluruh langit-langit.
- Sistem pencahayaan
setempat. Sistem ini memberikan tingkat
pencahayaan pada bidang kerja yang tidak merata. Di tempat
yang
diperlukan untuk melakukan tugas visual yang
memerlukan tingkat pencahayaan yang
tinggi,
diberikan cahaya yang lebih banyak
dibandingkan dengan
sekitarnya. Hal ini diperoleh dengan mengkonsentrasikan penempatan armatur pada langit-langit di atas tempat tersebut.
- Sistem pencahayaan gabungan merata dan setempat. Sistem pencahayaan gabungan didapatkan dengan menambah sistem pencahayaan setempat pada
sistem
pencahayaan merata, dengan armatur yang dipasang di dekat tugas visual.
Sistem pencahayaan gabungan dianjurkan digunakan untuk :
1. tugas visual yang memerlukan tingkat pencahayaan yang tinggi.
2. memperlihatkan
bentuk dan tekstur yang memerlukan cahaya
datang dari arah tertentu.
3. pencahayaan merata terhalang, sehingga tidak dapat sampai pada tempat yang terhalang tersebut.
4. tingkat pencahayaan yang lebih tinggi diperlukan untuk orang tua atau yang kemampuan penglihatannya sudah berkurang.
Gambar Pencahayaan Merata
3. JENIS-JENIS LAMPU PADA PENCAHAYAAN BUATAN
Menurut Informazone jenis-jenis
lampu
pada
pencahayaan dibedakan menjadi 8 :
- Lampu Pijar
Lampu Incandecent
atau biasa kita kenal dengan
nama lampu pijar atau
lampu bohlam. Lampu ini akan menghasilkan
cahaya yang berasal dari filamen yang
ada di dalam lampu. Ketika filamen dialiri arus listrik, maka dia
akan menjadi panas dan menghasilkan cahaya. Pada lampu terdapat
kaca
yang menyelubungi lampu, sehingga udara di
dalam lampu tidak berhubungan langsung dengan udara luar. Hal ini untuk mencegah agar filamen
tidak
mudah rusak karena mengalami oksidasi.
Saat ini lampu pijar sudah mulai ditinggalkan, karena lebih boros listrik dibanding jenis lampu-lampu lainnya. Dan di
beberapa
negara penggunaan lampu pijar juga sudah mulai dikurangi.
Gambar Lampu Pijar
- Lampu Halogen
Lampu halogen adalah sebuah lampu yang menggunakan campuran gas mulia dan
sedikit gas
halogen untuk mengisi bagian dalam bola lampu. Filamen pada lampu ini mampu beroperasi pada
suhu yang lebih tinggi dibanding dengan lampu pijar dan lebih tahanlama.
Selain itu energi listrik yang digunakan lebih sedikit jika dibandingkan
dengan lampu pijar pada suhu yang sama. Karena dapat beroperasi pada suhu yang
tinggi, lampu halogen mampu menghasilkan cahaya dengan panjang gelombang yang lebih besar.
Gambar Lampu Halogen
- Lampu Fluorescent
Lampu fluorescent atau biasa disebut
lampu neon merupakan lampu yang beroperasi menggunakan tabung yang berisi
gas argon dan merkuri.
Di dalam tabung
tersebut dialirkan arus listrik sehingga menghasilkan reaksi yang memancarkan cahaya.
Gambar Lampu Fluorescent
- Compact Fluorescent Lamps (CFL)
Compact fluorescent
lamps
merupakan salah
satu jenis lampu yang paling sering kita jumpai sehari-hari. Secara garis besar lampu ini memiliki cara kerja yang sama dengan lampu neon atau lampu fluorescent. Hanya saja
tabung lampu dibuat dengan ukuran yang lebih kecil dan dibuat melingkara atau
seperti sekrup. Lampu lebih unggul dibanding lampu neon biasa, karena menghasilkan panas yang lebih sedikit dan lebih hemat listrik.
Gambar Compact Fluorescent Lamps (CFL)
- Lampu Mercury
Lampu merkuri
pada
dasarnya
memiliki cara kerja
yang sama
dengan lampu fluorescent, yaitu memancarkan cahaya disebabkan terjadinya reaksi antara gas merkuri dengan arus listrik. Hanya bentuk lampu yang lebih kecil dan
dibuat berbentuk bulat seperti lampu pijar.
Gambar Lampu Mercury
- Lampu High Pressure Sodium (HPS)
High Pressure
Sodium (HPS), Metal Halide, Mercury Vapor
dan Self-swabalast
Mercury Lamps
semuanya merupakan lampu discharge dengan intensitas tinggi atau
high
intensity discharge (HID). Jika dibandingkan
dengan
lampu
neon
dan lampu pijar, lampu HID mampu menghasilkan cahaya dengan
intesitas
yang lebih besar dari lampu yang relatif kecil.
Gambar Lampu High Pressure Sodium (HPS)
- Lampu Low Pressure Sodium (LPS)
Low-pressure sodium lamps yang
artinya lampu sodium bertekanan rendah merupakan lampu yang
memiliki efikasi paling tinggi dibanding semua lampu yang tersedia di
pasaran. Meskipun lampu ini memancarkan cahaya berwarna kuning, kemampuannya
sama dengan high pressure sodium lamps.
Low-pressure
sodium
lamps
memiliki prinsip kerja yang sama seperti
lampu
neon
dan memerlukan
ballast. Dibutuhkan
waktu beberapa saat untuk melakukan pemanasan singkat agar lampu dapat mencapai kecerahan maksimal.
Gambar Lampu Low Pressure Sodium (LPS)
- Lampu Light Emitting Diode (LED)
Light Emitting Dioda (LED) adalah
lampu tanpa filamen, yang rendah konsumsi daya dan memiliki rentang hidup yang panjang. LED baru muncul ke pasaran dan mulai bersaing dengan produk lampu
konvensional.
Namun sayang lampu ini tidak memiliki cahaya dengan lumen yang
sesuai dengan kebutuhan,
sehingga tidak dapat sepenuhnya menggantikan
lampu pijar, dan lampu jenis lainnya.
Teknologi terus berkembang setiap
harinya sehingga mulai
bermunculan
macam-macam lampu yang lebih cangggih.
Seiring dengan itu teknologi
LED
juga
mengalami
kemajuan.
Sehingga akan membuatnya mampu bersaing secara seimbang dengan lampu konvensional dan dapat diaplikasikan di rumah dan kantor.
Gambar Lampu Light Emitting Diode (LED)
4. SARAN
Dalam Pencahayaan buatan haruslah memperhatikan setiap ruangan dan kegunaan ruangan tersebut agar dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan kegunaannya, dan juga harus memperhatikan segi kualitas dalam pencahayaan,
jenis-jenis lampu yang di gunakan , dan memperhitungkan kebutuhan lampu pada ruangan tersebut agar diperoleh kenyamanan penglihatan sehingga produktivitas manusia semakin bertambah.
Comments
Post a Comment