Job Program Bekisting Balok [Perhitungan]

1. Job Description

Balok adalah bagian dari struktural  sebuah bangunan yang kaku dan dirancang untuk menopang dan mentransfer beban menuju elemen-elemen kolom penopang yang memiliki fungsi sebagai rangka penguat horizontal bangunan akan beban-beban.
Balok yang memakai bahan beton mempunyai tinggi ± 1/10 s.d. 1/12 panjang bentang dan mempunyai lebar ½ samapi dengan 2/3 dari tinggi balok. Dimensi balok tersebut tidak mutlak benar, hanya digunakan sebagai pendekatan kasar saja pada tahap pra-desain bangunan, karena kondisi di atas masih tergantung pada jarak antara balok dan besarnya beban/muatan yang bekerja pada elemen tersebut. Berikut adalah bahan dan alat-alat pekerjaan bekisting balok:
Bahan:
-          Papan 2/20,                                   - Kayu 8/12 (balok perancah)
-          Kaso 5/7,
-          Minyak bekisting,
-          Paku papan 2”,
-          Paku balok kayu 5”
Alat:
-          Palu,                     -  Penyiku,                    -  Benang,
-          Pensil/spidol,        -  Meteran,                   -  Gergaji,
-          Scaffolding,           -  Catut,                        -  Waterpass.
-          Unting-unting,      - Alat Bor,

Perhitungan

1.    Data
Bj Kayu 940 kg/m3
Bj Besi 7800 kg/m3
Bj Beton 2500 kg/m3

2.    Pembebanan
Papan 2/20 (b x t x 1) x Bj            
(0,02 x (2(0,20 x 3) + (0,20 x 2)) x 1) x 940         = 30,08 kg/m’
Kaso 5/7 (b x t x 1) x n x Bj                     
(0,05 x 0,07 x 1) x 3 x 940                                     = 9,87 kg/m’
Besi 12 ( /4 x d2 x n x 1) x Bj    
 ( /4 x 0,0122 x 8 x 1) x 7800                                  = 7,05 kg/m’
Besi 8 ( /4 x d2 x n x l) x Bj      
 ( /4 x 0,0082 x 7 x 1,78) x 7800                             = 4,88 kg/m’
Beton (b x h x 1) x Bj                    
 (0,4 x 0,6 x 1) x 2500                                            = 600 kg/m’  +
                                                       qd                     = 651,88 kg/m’
Sambungan + alat kerja     = 20% + qt
                                           = 20% + 651,88          = 130,38 kg/m’ +
                                                       qt                     = 782,26 kg/m’
3.    Hitung Kekuatan Balok
F     = b x h                                                                         Kayu 5/7
       = 5 x 7 = 35 cm2                                                         fc = 80 kg/cm2
Ix    = 1/12 x b x h3                                                                        fgw      = 0,58 x fc
       = 1/12 x 5 x (7)3 = 142,92 cm4                                               = 0,58 x 80
Wx  = 1/6 x b x h2                                                                             = 46,4 kg/cm2
       = 1/6 x 5 x (7)2 = 40,83 cm3
Ya   = Yb = 7/2 = 3,5 cm    



4.    Statika
MD       = 1/8 x q x l2               l = 50 cm ⁓ 0,5 m
            = 1/8 x 782,26 x 0,52
= 24,45 kgm
DD       = ½ x q x l
            = ½ x 782,26 x 0,5
= 195,57 kg

5.    Kontrol Tegangan


6.    Kontrol Kayu 8/12
Beban (N)
N         = 2 x D
            = 2 x ½ x q x l
= 2 x ½ x 782,26 x 0,5            = 391,13 kg
Bs        = b x h x lp x Bj
= 0,08 x 0,12 x 3,4 x 940        = 30,68 kg
Nt                                                        = 421,81 kg

F = b x h = 8 x 12 = 96 cm2
Ix         = 1/12 x b x h3
= 1/12 x 8 x (12)3 =  1152cm4
Wx      = 1/6 x b x h2
                = 1/6 x 8 x (12)2 = 192 cm3


Inersia Minimum
                                

7.    Kontrol Tekuk

8.    Tegangan
            = 32,16 kg/cm2 < ftk 80 kg/cm2

9.    Plendes
Beban
N         = ½ x q x l x 2
            = ½ x 782,26 x 0,5 x 2            = 391,13 kg
Btiang    = b x l x l x Bj = kg
N         = 0,20 x 0,20 x 0,025 x 940    = 0,94 kg
Alat sambung 20% x ND                   
= 20 % x 392,07                      = 74,41 +
Ntotal                                                    = 470,48 kg

Tegangan
ftanah    = 1,5 kg/cm2
fkayu      ­= 80 kg/cm2


10.    Kekuatan Plendes
F          = b x h
            = 20 x 20 = 400 cm2
Ix         = 1/12 x b x h3
            = 1/12 x 20 x 203 = 13333,33 cm4
WD        = 1/6 x b x h2
            = 1/6 x 20 x 202 = 1333,33 cm3

11.    Kekuatan Tekuk

12.    Kekuatan Tanah


Volume Pekerjaan Bekisting:
1.             Papan 2/20
Luas bekisting papan
= (b x l)
= (0,20 x 4,00) = 0,8 m2
Jumlah bekisting papan
= Luas bekisting total/luas bekisting papan x waste 5%
= (2(0,60 x 4,00) + (0,40 x 4,00)) / 0,8  x waste 5%
= 8  x 1,05 = 8,4 lbr ⁓ 9 lbr
2.             Kaso 5/7
Jumlah batang kaso vertikal
= (Panjang balok/jarak antar kaso vertikal) x n + 2
= (4,00/0,50) x 2 + 2 = 18 batang
 Volume kaso vertikal
= (b x h x l) x n
= (0,05 x 0,07 x 0,67) x 18 = 0,042 m3
Jumlah batang kaso horizontal melintang
= (Panjang balok/jarak antar kaso) x n + 1
= (4,00/0,50) + 1 = 9 batang
Volume kaso horizontal melintang
= (b x h x l) x n
= (0,05 x 0,07 x 0,58) x 9 = 0,018 m3
Jumlah batang kaso horizontal memanjang
= (lebar balok/jarak antar kaso) + 1
= (0,40/(0,40/2)) + 1 = 3 batang
Volume kaso horizontal memanjang
= (b x h x l) x n
= (0,05 x 0,07 x 4) x 3 = 0,042 m3
Volume kaso 5/7 total = 0,042 + 0,018 + 0,042 = 0,102 m3
3.             Kayu perancah 8/12
Jumlah batang kayu 8/12
= (panjang balok / jarak antar kayu) + 1
= (4,00 / 0,50) + 1 = 9 batang
Volume kayu 8/12
= (b x h x l) x n
= (0,08 x 0,12 x 3,4) x 9 = 0,294 m3
4.             Plendes
Jumlah plendes
= (panjang balok / jarak antar plendes) + 1
= (4,00/0,50) + 1 = 9 buah
Volume plendes
= (b x h x t) x n
= (0,20 x 020 x 0,025) x 9 = 0,009 m3
5.             Paku 2” (5 cm) papan
Koef. Paku (kg/m2) x luas pekerjaan papan = 0,3 x 6,4 m2 = 1,92 ⁓ 2 kg
6.             Paku 5” (12 cm) kaso
Koef. Paku (kg/m2) x (luas pekerjaan kaso) = 0,3 x ((0,05 x 0,67) x 18) + ((0,05 x 0,58) x 9)) + ((0,05 x 0,4) x 3 = 0,924 kg

Job Activity
  1. Menentukan elevasi (marking) balok sebagai acuan dalam pembekistingan balok dengan menggunakan meteran, benang, dan waterpass,
  2. Marking as kolom dapat digunakan sebagai pedoman untuk menetapkan as balok,
  3. Pasangkan balok perancah untuk pedoman marking as balok.
  4.  Mempersiapkan papan kayu 2/20 x 4 m dan kaso 5/7 yang telah dipotong sesuai dan sebanyak yang dibutuhkan,
  5. Rangkai papan kayu 2/20 sesuai dengan dimensi dan elevasi balok dengan cara menaik-turunkan dari scaffolding, kemudian perkuat/dipaku dengan kaso tumpuan 5/7 dengan jarak 50 cm antar kaso pada bagian samping dan bawah papan bekisting sampai membentuk dimensi balok yang direncakan
  6.  Pada bagian bawah papan bekisting ditopang dengan 3 batang kaso 5/7 arah memanjang dengan jarak antar kaso ½ lebar balok dan dipaku dengan papan tersebut.
  7. Kemudian pasang balok kayu 5/7 yang digunakan sebagai dudukan bekisting balok memanjang pada bagian atas balok perancah.
  8. Bekisting harus dibuat dan dipasang sesuai dengan bentuk, dimensi, dan posisi seperti yang direncanakan,
  9. Bekisting harus cukup kuat memikul tekanan dan beban yang diakibatkan dari pengecoran, beban pelaksanaan, dan lain-lain,
  10. Pekerjaan beksiting harus didasarkan oleh kemudahan pemasangan, pembongkaan, efisien, dan ekonomis
  11. Selalu melakukakan pengecekan dimensi, kerapatan, kekokohan bekisting agar tidak mengalami pada saat pengecoran dan hasil sesuai dengan perencanaan.
Gambar Potongan Bekisting dan Perancah Balok Bebas
Gambar Tampak Samping Bekisting Balok Bebas
Gambar Tampak Atas Bekisting Balok Bebas

Job Connectivity
-        Manajer proyek: wakil yang diberi kuasa oleh direksi proyek dan kontraktor untuk memimpin dan bertanggungjawab penuh atas proses pelaksanaan di lapangan serta hasil akhir yang diperoleh dari proyek yang dipimpinnya. Tugas komunikasi manajer proyek adalah sebagai berikut:
a.         Menyusun Rencana Kerja Proyek (RKP) beserta sasaran kerja yang akan dicapai.
b.         Memantau dan mengevaluasi kegiatan pelaksanaan proyek.
c.         Menghadiri site engineering yang diadakan tiap minggu baik meeting antara kontraktor dan pemilik proyek.
d.         Menentukan rencana upah biaya overhead dan alat.
e.         Melakukan negosiasi dengan supplier (tertentu) dan mandor
-      Pelaksana: bagian dari kontraktor yang bertugas dan bertanggung-jawab terhadap pelaksanaan teknik di lapangan. Tugas komunikasi pelaksana antara lain:
a.         Mempelajari sepenuhnya gambar kerja yang telah direncanakan, apabila ada kejanggalan maka harus dikoordinasikan dengan pihak direksi.
b.         Memberi penjelasan gambar kerja kepada mandor mengenai teknis dan pelaksanaan proyek.
c.         Mengadakan pemeriksaan dan pengukuran hasil kerja di lapangan.
d.         Mengontrol setiap kebutuhan proyek untuk dilaporkan kepada manajer proyek.
e.         Memberikan laporan harian maupun mingguan kepada manager proyek.
-            Mandor: memimpin dan mengatur kegiatan para tukang dan pekerja pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi, serta mengawasi kelancaran dan ketertiban pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan target fisik, waktu, dan mutu sesuai dengan rencana. Tugas komunikasi mandor antara lain:
a.         Menyiapkan dan mengatur pembagian tugas para tukang dan asisten tukang.
b.         Mengawasi kegiatan dan memberi contoh para tukang dan asisten tukang dalam melaksanakan pekerjaan.
c.         Melaporkan hasil kegiatan pelaksanaan pekerjaan kepada pelaksana.
-       Tukang: seorang pekerja bangunan yang mempunyai ketrampilan dan keahlian yang berbeda-beda, dalam pekerjaan tersebut masing-masing mempunyai tanggung jawab sesuai penguasaan ketrampilan mereka. Tugas komunikasi tukang diantaranya:
a.         Melaksanakan instruksi dari mandor dalam melaksanakan pekerjaan.
b.         Berkoordinasi dengan mandor jika terjadi permasalahan dalam pekerjaan.
c.         Memberikan perintah kepada asisten tukang untuk membantu pekerjaan.
-         Asisten tukang: membantu tukang dalam hal mempersiapkan kebutuhan tukang dalam melakukan pekerjaannya. Tugas komunikasi asisten tukang antara lain:
a.         Melaksanakan perintah dari tukang untuk menyelesaikan pekerjaan.

b.         Berkoordinasi dengan tukang jika terjadi permasalahan dalam pekerjaan.

a.         Berkoordinasi dengan tukang jika terjadi permasalahan dalam pekerjaan.

4. Job Savety
Aspek K3

  • Memasang peringatan area wajib “Pergunakan Alat Pelindung Diri (APD).
  • Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terdiri atas: Helm, Sepatu safety, Sarung tangan, Masker,
  • dan Kaca mata kerja.
  • Menjaga fasilitas K3 yang ada di proyek.
  • Mematuhi dan melaksanakan tata tertib K3 yang ada di proyek.

Comments

Popular Posts